Air terjun nglirip ini bertempat di Desa Nglirip Kec.Singgahan
Kab.Tuban. Air Terjun Nglirip atau dikenal dengan nama Grajagan Nglirip
oleh masyarakat sekitar memiliki ketinggian kira-kira 30 meter dan lebar
28 meter dengan air yang jernih mengalir begitu derasnya. Dibalik air
terjun juga akan ditemui sebuah goa yang cukup besar yang konon sering
dipakai semedi untuk mencari ilmu.
Sumber mataair air terjun ini berasal dari beberapa sumber air di daerah
Hutan Krawak yang berjarak sekitar 3 km dari lokasi dan menyatu di
sebuah bangunan dam yang berada di atas air terjun.
Legenda
Legenda Nglirip berawal dari pertemuan salah satu Adipati Tuban di zaman
sebelum kerajaan Majapahit. Kala itu sang adipati terpesona melihat
kecantikan perawan desa anak dari tokoh sakti di desa tersebut.
Perawan tersebut akhirnya dipinang dan dijadikan istri kesekian dari
Adipati. Meski menjadi istri adipati hingga memiliki anak perawan, ia
tak mau diboyong ke pendopo kadipaten.
Sang anak tersebut, belakangan memiliki kekasih dari rakyat jelata.
Tapi, hubungan asmara ini ditentang orangtuanya, baik dari ibunya maupun
ayahnya sang adipati. Sang anak minggat dari rumah setelah mengetahui
kekasihnya, konon bernama Joko Lelono, tewas dibunuh prajurit kadipaten
atas perintah ayahnya.
Sang putri pun akhirnya bertapa di salah satu goa di balik air terjun di
tengah hutan, air terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup
diri menolak ditemui siapapun. Hingga kini sesekali sang putri muncul
tengah mengambil air di dasar air terjun Nglirip.
Putri yang bertapa itu disebut putri Nglirip, makanya ia kecewa kalau
ada orang bercumbu rayu di sekitar air terjun. Warga meyakini, putri
Nglirip akan marah jika rumahnya di sekitar goa air terjun Nglirip
dipakai pacaran. Tapi kalau pasangan suami istri biasanya tidak apa-apa.
inShare